Anak-anak Pantai Kuta yang disebut-sebut sebagai gigolo di film "Cowboys Paradise" marah. Mereka merasa dirugikan oleh tayangan film itu di situs Youtube. Bahkan mereka yang sehari-hari bekerja sebagai instruktur surfing freelance kini ketakutan ditangkap oleh para Satgas Pantai Kuta. "Tidak benar ada anak pantai yang jadi gigolo," kata Argo, 28 tahun, saat ditemui Tempo, Rabu (28/4).
Menurut dia, sebelum adanya tayangan film dokumenter itu di Youtube, hubungan mereka dengan Satgas dan Desa Adat Kuta juga baik-baik saja.
Argo, yang dalam film dokumenter berdurasi 2 menit 33 detik itu terlihat sedang dipijit wanita bule, mengakui dirinya mengenal Amit Virmani, sutradara film itu. Saat mengambil gambar Amit mengatakan pengambilan gambar itu hanya untuk dokumentasi pribadi karena saat itu ia berlibur di Kuta. "Jadi kami tidak tahu apa-apa dan seperti main-main saja," ujarnya.
Selain dia dalam film itu ada juga rekannya Arnold, Vendy dan Bobby yang bermain gitar dan bercakap-cakap dengan perempuan bule.
Menurut Argo keakraban dengan bule hanyalah sekedar spontanitas saat berada di pantai, khususnya bagi yang menggunakan jasanya sebagai instruktur surfing.
Ketua Satgas Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna meminta para anak pantai yang merasa tertipu untuk berkomunikasi dengan Satgas. "Supaya tidak ada kesalahpahaman. Kalau memang mereka hanya tertipu, kami bisa memaklumi," ujarnya.
Sejauh ini, menurutnya, belum ada komunikasi sama sekali antara Satgas dengan para anak pantai itu. Menurut dia, dalam razia yang dilakukan, tidak ada satu pun yang mengaku ikut berperan dalam film yang menghebohkan itu
Menurut dia, sebelum adanya tayangan film dokumenter itu di Youtube, hubungan mereka dengan Satgas dan Desa Adat Kuta juga baik-baik saja.
Argo, yang dalam film dokumenter berdurasi 2 menit 33 detik itu terlihat sedang dipijit wanita bule, mengakui dirinya mengenal Amit Virmani, sutradara film itu. Saat mengambil gambar Amit mengatakan pengambilan gambar itu hanya untuk dokumentasi pribadi karena saat itu ia berlibur di Kuta. "Jadi kami tidak tahu apa-apa dan seperti main-main saja," ujarnya.
Selain dia dalam film itu ada juga rekannya Arnold, Vendy dan Bobby yang bermain gitar dan bercakap-cakap dengan perempuan bule.
Menurut Argo keakraban dengan bule hanyalah sekedar spontanitas saat berada di pantai, khususnya bagi yang menggunakan jasanya sebagai instruktur surfing.
Ketua Satgas Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna meminta para anak pantai yang merasa tertipu untuk berkomunikasi dengan Satgas. "Supaya tidak ada kesalahpahaman. Kalau memang mereka hanya tertipu, kami bisa memaklumi," ujarnya.
Sejauh ini, menurutnya, belum ada komunikasi sama sekali antara Satgas dengan para anak pantai itu. Menurut dia, dalam razia yang dilakukan, tidak ada satu pun yang mengaku ikut berperan dalam film yang menghebohkan itu
0 komentar:
Posting Komentar