Contoh Pidato Bahasa Indonesia - Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara bekerjasama dengan Konjen Jepang di Medan akan menggelar lomba pidato Bahasa Jepang tingkat Sumatera.
Sekretaris Prodi Bahasa Jepang Fakultas Sastra USU, Zulnaidi, tadi malam, mengatakan, lomba pidato Bahasa Jepang tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap semakin meningkatnya minat gerenasi muda di Indonesia untuk belajar Bahasa Jepang. “Lomba yang akan digelar 15 Mei 2010 ini merupakan gelaran yang ke-27. Peserta yang akan mengikuti lomba tidak hanya dibatasi bagi mahasiswa, namun juga terbuka untuk umum,” katanya.
Zulnaidi menjelaskan, panitia hanya membatasi peserta sebanyak 15 orang yang merupakan utusan dari beberapa lembaga pendidikan yang ada di Sumatera seperti Aceh, Medan, Riau dan Padang. Pada perlombaan yang sekaligus merupakan seleksi pada tingkat Sumatera tersebut dewan juri akan memilih dua peserta terbaik yang nantinya akan berlaga di tingkat nasional pada 12 Juni 2010 di Jakarta.
“Pada tingkat nasional nanti dipilih tiga peserta terbaik untuk mendapatkan kesempatan jalan-jalan ke Jepang untuk mengenal lebih dekat budaya negeri Sakura itu,” katanya.
Lebih lanjut Zulnaidi menjelaskan, persyaratan bagi peserta yaitu WNI yang bahasa ibunya bukan bahasa Jepang. Salah seorang atau kedua orangtuanya bukan merupakan turunan Jepang generasi pertama. Pada 12 Juni 2010 telah berusia 18 tahun lebih, bukan siswa SLTA dan bukan staf pengajar/guru bahasa Jepang serta memiliki kemampuan bahasa Jepang setingkat level 3 ujian kemampuan Bahasa Jepang atau lebih.
Sementara staf Konsul Jepang di Medan, Khadijah, mengatakan, tema pidato yang diperlombakan bersifat bebas dan ditulis dalam bahasa Jepang dengan durasi antara lima hingga tujuh menit. Bila pidato kurang dari lima menit atau lebih dari tujuh menit maka akan dikenakan pengurangan nilai. Naskah pidato merupakan naskah yang belum pernah digunakan dalam lomba pidato sebelumnya.
Bagi peserta yang diketahui dan dipastikan oleh panitia pelaksana menggunakan seluruh atau sebahagian dari naskah yang pernah dibawakan oleh orang lain pada lomba sebelumnya tidak diperkenankan untuk tampil sebagai peserta pada lomba pidato ini. Jika pelanggaran tersebut diketahui setelah lomba, akan tetap didiskualifikasi meskipun peserta tersebut telah menang. Kemudian jika panitia mengetahui bahwa naskah tersebut bukan naskah asli yang ditulis oleh peserta yang bersangkutan, peserta tersebut akan dikenakan sanksi pengurangan nilai atau didiskualifikasi.
“Pendaftaran dan penyerahan naskah pidato dibuka mulai 12 April hingga 30 Mei, di Konsulat Jenderal Jepang, Wisma BII Lt 5, Jalan P.Diponegoro No 18 Medan,” katanya.
Sekretaris Prodi Bahasa Jepang Fakultas Sastra USU, Zulnaidi, tadi malam, mengatakan, lomba pidato Bahasa Jepang tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap semakin meningkatnya minat gerenasi muda di Indonesia untuk belajar Bahasa Jepang. “Lomba yang akan digelar 15 Mei 2010 ini merupakan gelaran yang ke-27. Peserta yang akan mengikuti lomba tidak hanya dibatasi bagi mahasiswa, namun juga terbuka untuk umum,” katanya.
Zulnaidi menjelaskan, panitia hanya membatasi peserta sebanyak 15 orang yang merupakan utusan dari beberapa lembaga pendidikan yang ada di Sumatera seperti Aceh, Medan, Riau dan Padang. Pada perlombaan yang sekaligus merupakan seleksi pada tingkat Sumatera tersebut dewan juri akan memilih dua peserta terbaik yang nantinya akan berlaga di tingkat nasional pada 12 Juni 2010 di Jakarta.
“Pada tingkat nasional nanti dipilih tiga peserta terbaik untuk mendapatkan kesempatan jalan-jalan ke Jepang untuk mengenal lebih dekat budaya negeri Sakura itu,” katanya.
Lebih lanjut Zulnaidi menjelaskan, persyaratan bagi peserta yaitu WNI yang bahasa ibunya bukan bahasa Jepang. Salah seorang atau kedua orangtuanya bukan merupakan turunan Jepang generasi pertama. Pada 12 Juni 2010 telah berusia 18 tahun lebih, bukan siswa SLTA dan bukan staf pengajar/guru bahasa Jepang serta memiliki kemampuan bahasa Jepang setingkat level 3 ujian kemampuan Bahasa Jepang atau lebih.
Sementara staf Konsul Jepang di Medan, Khadijah, mengatakan, tema pidato yang diperlombakan bersifat bebas dan ditulis dalam bahasa Jepang dengan durasi antara lima hingga tujuh menit. Bila pidato kurang dari lima menit atau lebih dari tujuh menit maka akan dikenakan pengurangan nilai. Naskah pidato merupakan naskah yang belum pernah digunakan dalam lomba pidato sebelumnya.
Bagi peserta yang diketahui dan dipastikan oleh panitia pelaksana menggunakan seluruh atau sebahagian dari naskah yang pernah dibawakan oleh orang lain pada lomba sebelumnya tidak diperkenankan untuk tampil sebagai peserta pada lomba pidato ini. Jika pelanggaran tersebut diketahui setelah lomba, akan tetap didiskualifikasi meskipun peserta tersebut telah menang. Kemudian jika panitia mengetahui bahwa naskah tersebut bukan naskah asli yang ditulis oleh peserta yang bersangkutan, peserta tersebut akan dikenakan sanksi pengurangan nilai atau didiskualifikasi.
“Pendaftaran dan penyerahan naskah pidato dibuka mulai 12 April hingga 30 Mei, di Konsulat Jenderal Jepang, Wisma BII Lt 5, Jalan P.Diponegoro No 18 Medan,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar