Lagu Keong Racun yang meledak lantaran lipsync duet Jojo dan Shinta di Keong Racun Youtube itu ternyata lahir dari permainan dawai-dawai Si Kukut, gitar kesayangan sang pencipta lirik, Subur Tahroni. "Si Kukut ini gitar bersejarah buat saya," ungkap Kang Abuy, panggilan akrab Subur, ketika berbincang-bincang dengan Tempo di kediamannya, Sabtu (31/7).
"Meski kayunya sudah meletek (mengelupas), kalau di rumah bikin-bikin lagu enaknya bareng Si Kukut," kata Abuy, yang kepalang sayang dengan gitar jingganya ini.
Kukut diambil dari bahasa Sunda. Artinya "pelihara". "Peliharaan kesayangan, hahaha...," kata ayah empat anak ini.
Tampilan Kukut memang kumal, tetapi keenam senarnya masih lengkap. Soal suara, "Dia hanya bagus bunyinya kalau saya yang main. Kalau orang lain dijamin jelek," ucap lelaki berusia 49 tahun ini sambil terkekeh.
Si Kukut ia beli di sebuah toko di Jalan Asia Afrika, Bandung, sekitar akhir tahun 1980-an silam. Harganya ketika itu Rp 35 ribu.
Sudah ratusan kali Kukut menemani Abuy menghasilkan lagu, termasuk lagu Sedang-Sedang Saja, yang sempat melejit dilantunkan pedangdut Iwan pada 1990-an. Beragam melodi pula yang diciptakan Abuy bersama Kukut. Ada gaya blues, Melayu, Sunda, country, dangdut, bahkan Cina.
Selain si Kukut, ada dua gitar yang kini dimiliki Abuy. Jihad, gitar hitam yang baru dimiliki sekitar satu tahun, yang dipakai untuk tampil di pentas. Satu lagi, pemberian kawan Abuy, dipensiunkan karena sudah melengkung.
0 komentar:
Posting Komentar